September 26, 2008

Conspiracy Theory

Semuanya berawal dari buku Yahudi Menggenggam Dunia karangan William G. Carr. Danang, temen kosku di Bintaro meminjamkan buku ini setelah kita sebelumnya sempat bersitegang gara-gara keisengan dia mengganggu acara tidurku. Maksudnya buat tanda gencatan senjata antara kita.

Buku ini benar-benar membuatku super duper terkejut. Cerita sejarah dunia yang sebelumnya aku yakini kebenarannya ternyata semuanya hanyalah topeng, setidaknya itulah inti cerita buku itu. Buku ini membuatku tidak mempercayai mentah-mentah semua cerita sejarah termasuk di Indonesia sendiri. Sejak saat itu, aku menjadi terobsesi dengan yang namanya teori konspirasi terutama sangat yang berkaitan dengan Yahudi dan Freemasonry.

Setelah itu dengan disengaja atau tanpa disengaja, aku membaca banyak buku yang memuat sepak terjang Yahudi atau Freemasonry, dari yang mengupas tuntas maupun yang hanya selintas lewat. Baca buku-buku yang dipinjam dari teman, sengaja dibeli atau yang gratisan dibaca di Gramedia atau Gunung Agung. Buku-buku itu diantaranya :

Ancaman Global Freemasonry (karangan Harun Yahya), Fakta & Data Yahudi di Indonesia (Ridwan Saidi & Rizki Ridyasmara), Jejak Freemason & Zionis di Indonesia (Herry Nurdi), Konspirasi Berbahaya Biarawan Sion Menjelang Armageddon (Rizki Ridyasmara), The International Jew (Henry Ford), Holy Blood Holy Grail (Michael Baigent, Richard Leigh, Henry Lincoln), The Hiram Key (Christopher Knight dan Robert Lomas), The Da Vinci Code (Dan Brown), Angels and Demons (Dan Brown) dan Jerusalem (Karen Armstrong).

Disadari atau tidak, banyak juga pilem-pilem Hollywood yang menyinggung soal Freemasonry seperti National Treasurenya Nicholas Cage, From Hell-nya Johnny Depp, Eyes Wide Shut-nya Tom Cruise atau film dari novel laris The Da Vinci Code. Kalo misalnya dipilemkan, Angels and Demons malah dipastikan akan menggambarkan perseteruan Freemasonry dengan Iluminati-nya melawan Gereja Roma.

Well... mari kita membahas singkat awal mula lahirnya Freemasonry yang didakwa sebagai aktor utama dari beberapa teori konspirasi. Kenapa bukan Yahudi? Apakah Freemasonry = Yahudi ? Cerita dibawah ini akan menjelaskan semuanya.

Pada saat Mesir diperintah oleh Fir’aun, muncul sebuah gagasan dari para pendeta sebuah sekte pagan yang membentuk dasar dari filsafat atheis modern, bahwa alam semesta ada dengan sendirinya dan berkembang oleh kebetulan. Dalam upacara keagamaanya, sekte pagan ini melakukan penyembahan berhala, yang dinamai Hathor dan Aphis.

Kaum Bani Israil atau bangsa Yahudi di Mesir yang semula hanya mengimani satu Tuhan dari masa leluhurnya., Nabi Ibrahim a.s., akhirnya lambat laun mulai terpengaruh oleh sekte pagan yang kebanyakan hidup bersama mereka di Mesir. Bangsa Yahudi di Mesir kemudian banyak yang meniru adat sekte pagan dan mengganti agama mereka yang hanya menyembah satu Tuhan Allah, dengan agama penyembahan berhala.

Kehadiran Nabi Musa a.s. di Mesir, memecah kepercayaan bangsa Yahudi. Di satu sisi, bangsa Yahudi yang tetap percaya kepada ajaran tauhid Nabi Musa a.s dengan kitab Tauratnya dan di satu sisi, bangsa Yahudi yang mengadopsi ajaran paganisme bangsa Mesir. Doktrin-doktrin pendeta Mesir yang juga merupakan ahli sihirnya Fira’un, diteruskan oleh sebagian kaum Bani Israil yang menolak ajaran Nabi Musa a..s. dan menjadi pondasi bagi kepercayaan baru kaum itu. Kepercayaan baru yang mencampurkan ajaran Taurat dengan doktrin paganisme pendeta Mesir itu kemudian diberi nama Kabbalah. Dalam perkembangannya untuk memperluas kepercayaan ini, Kabbalah justru menganggap dirinya sebagai salah satu aliran dalam agama Yahudi. Suatu hal yang justru menimbulkan pertikaian intern sepanjang masa dalam agama Yahudi antara mereka pendukung Taurat murni dan pendukung doktrin paganisme Mesir. Perjalanan waktu Kabbalah mengerucutkan kepercayaan ini pada 2 konsep ajaran utama, yaitu materialisme dan humanisme sekuler.

Pengaruh Kabbalah terus meluas hingga ke Eropa. terutama di Perancis. Tetapi tentu saja perkembangan Kabbalah dilakukan secara diam-diam karena paham pagannya bertentangan dengan ajaran Kristen yang mendominasi Eropa dan juga dimusuhi oleh kaum Yahudi yang setia dengan ajaran Taurat murni. Meskipun begitu, kepercayaan ini berhasil menguasai beberapa bangsawan di Eropa yang beragama Kristen. Bangsawan-bangsawan Eropa yang terpengaruh Kaballah ini malah membentuk sebuah kelompok bernama Priory of Sion, yang namanya mendunia seiring popularitas novel The Da Vinci Code.

Ini mungkin terdengar seperti film petualangan Indiana Jones dalam Raiders of The Lost Ark. Kaum Yahudi Kabbalah ternyata mengetahui keberadaan harta karun Nabi Sulaiman a.s. di kotaJerusalem. Tetapi mereka tidak dapat memasuki kota Jerusalem karena dari abad ke-7 terdapat Perjanjian Aelia yang ditandatangani Khalifah Umar bin Khatab dan Uskup Agung Sophronius yang isinya antara lain melarang keberadaan kaum Yahudi berada di kota Yerusalem yang usulannya justru berasal dari kaum Kristen Orthodoks.

Kaum Yahudi Kabbalah pun menyusun sebuah rencana besar yang didukung beberapa bangsawan terkenal Eropa. Mereka memanfaatkan persaingan antara pimpinan Kristen Katolik Roma di Romawi Barat yang dipimpin Paus dan Kristen Orthodoks di Romawi Timur yang dipimpin Uskup Agung. Kaum Kristen Khatolik Roma di wilayah Romawi Barat ingin menyatukan kaum Kristen di bawah kekuasaannya namun terhalang oleh Kristen Orthodoks yang berpusat di Yerusalem yang notabene merupakan tempat kelahiran Nabi pembawa ajaran Kristen. Dengan dikuasainya Yerusalem maka diharapkan seluruh kaum Kristen akan berada dalam kekuasaan/pengaruh Kristen Katolik Roma.

Pada saat itu Eropa juga dilanda kemiskinan dan kesengsaraan yang berat. Kemakmuran dan kekayaan bangsa Timur, terutama bangsa Muslim di Timur Tengah, menarik perhatian bangsa Eropa. Perang Salib akhirnya terjadi setelah Paus Urban II berhasil dipengaruhi oleh beberapa tokoh Yahudi Kabbalah.

Setelah Yerusalem berhasil dikuasai, pasukan Salib berupaya untuk memperjuangkan posisinya di Yerusalem. Untuk mempertahankan dan mengorganisir semua yang mereka bangun di Yerusalem, dibentuklah ordo-ordo militer. Dan salah satu ordo tersebut adalah Knight Templar yang sebenarnya dibentuk dan datang ke Yerusalem untuk melaksanakan misi Yahudi Kaballah dan Priory of Sion, mengambil harta karun Nabi Sulaeman a.s.

Para ksatria ini sebelumnya menyebut dirinya sebagai Poor Fellow Soldier of Jesus Christ atau sebuah tentara miskin. Tetapi setelah kepulangan mereka dari Yerusalem pasca kemenangan pasukan Muslim pimpinan Saraceen Shalahuddin Al Ayyubi, Knight Templar berubah menjadi sangat makmur dan menguasai sistem keuangan di Eropa. Kekayaan dan kekuasaan yang semakin besar di Eropa membuat Knight Templar semakin bersikap sombong dan tidak mau tunduk kepada Paus dan raja. Bahkan para anggota orde Templar yang sebenarnya telah berpindah agama dari Kristen ke Kaballah, semakin terbuka menunjukkan identitas Kaballah mereka, dengan mengadakan ritual-ritual paganisme.

Paus Clemet V dan Raja Prancis Philip le Bel akhirnya bergabung untuk melakukan pembersihan anggota orde Templar dengan alasan orde tersebut telah menyeleweng dari iman Kristen. Kaum Yahudi penganut Taurat murni juga menjadi pendukung pembersihan ini. Sebagian anggota orde Templar dengan dibantu oleh kaum Yahudi Kaballah dan Priory of Sion berhasil lolos dari operasi pembersihan. Mereka lari dan berlindung ke Skotlandia, satu-satunya kerajaan di Eropa saat itu yang tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik. Dari Skotlandia inilah gerakan Freemasonry sebagai sebuah organisasi atau persaudaraan rahasia berawal. Kaum Yahudi Kaballah dan Priory of Sion sebagai pemikir dan Ordo Templar sebagai eksekutornya.

Sebagai awal, gerakan Freemasonry diarahkan kepada suatu perubahan tatanan sosial Eropa. Perubahan ini melibatkan perubahan di dalam budaya Kristen yang mendasar di Eropa dan menggantinya menjadi sebuah budaya berdasarkan doktrin-doktrin pagan. Dan setelah perubahan budaya ini, berbagai perubahan politik akan mengikuti seperti Revolusi Perancis dan Revolusi Rusia.

Freemasonry menjadi sebuah kekuatan yang hendak memisahkan Eropa dari warisan Kristennya, menggantinya dengan ideologi sekuler dan menghancurkan lembaga-lembaga keagamaannya. Kekuatan ini berusaha memaksa Eropa menerima doktrin yang telah diestafetkan sejak Mesir jaman Fir’aun melalui Kabbalah.

”Perang gerilya” Freemasonry melawan Kristen di Eropa berlangsung sejak abad ke-18. Di Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Rusia.

Freemasonry dianggap sebagai musuh yang berbahaya bagi Vatican. Freemasonry dianggap memiliki visi yang anti terhadap kebijakan-kebijakan resmi Vatican, terutama usaha keras Freemasonry untuk meruntuhkan dominasi Vatikan terhadap kehidupan politik, sosial dan budaya di Eropa.

Tetapi berdasarkan hasil penelitian Henry Lincoln di akhir tahun 70-an yang sudah difilm dokumentasikan di BBC dan dibuat bukunya, Priory of Sion sebagai salah satu unsur dalam Freemasonry, diduga memegang bukti yang bisa mengungkap rahasia besar agama Kristen. Apakah bukti ini yang menyebabkan aliran Kaballah saat ini justru bisa bergerak bebas di Eropa dengan petugas humas seorang penyanyi terkenal bernama Madonna? Hanya Tuhan dan waktu yang bisa menjawab.

No comments: