October 29, 2009

Review Film New World Order

When a single story has a thousand sides
Saya meminjam judul movie review NY Times dari film Rendition untuk menggambarkan apa yang saya rasakan setelah selesai menonton film New World Order (NWO) karya sutradara Luke Meyer dan Andrew Neel. Film NWO menggambarkan perjuangan Alex Jones dan rekan-rekannya menuntut kebenaran yang mereka yakini, terutama soal penyelidikan kembali peristiwa penyerangan World Trade Center yang lebih dikenal dengan sebutan 9/11. Selain kontroversi peristiwa 9/11, film NWO juga mengurai beberapa kontroversi lainnya seperti pembunuhan Presiden John F. Kennedy di Texas, kekuatan The Bilderberg Group untuk mengatur dunia, pengaruh simbol masonic di Washington DC, fakta yang terjadi dalam perang di Irak atau NWO sebagai kekuatan setan yang menguasai dunia.

Apakah film NWO sebuah film propaganda? Tergantung dari sisi (keyakinan) mana kita melihatnya. Bagi pemerintah Amerika dan mereka yang meyakini 9/11 sebagai sebuah produk serangan teroris, film NWO akan dianggap sebagai sebuah film propaganda dan teori konspirasi belaka. Tetapi bagi mereka yang berdiri dari sisi berlawanan, film NWO tentu tidak mereka anggap sebagai sebuah film propaganda, melainkan sebuah film perjuangan untuk menuntut kebenaran, keadilan dan jawaban atas segala pertanyaan Alex Jones dkk akan kejanggalan dalam peristiwa 9/11.

Orang seperti Alex Jones biasanya akan ”dilecehkan” karena dianggap menyuarakan teori konspirasi, sebuah teori yang mengundang sinisme dan bahan lelucon karena sulitnya menyajikan alat bukti positif. Sebuah pemikiran atau gagasan baru dengan sumber mengutip ucapan orang, media, organisasi ataupun catatan buku juga sangat sulit untuk tidak dianggap teori konspirasi jika orang, media, organisasi atau buku tersebut tidak dianggap cukup layak oleh mereka yang berkuasa. Sebagai contoh, dapatkah seorang Steve E. Jones, profesor ilmuwan dari Brigham Young University (bukan universitas terkenal atau dari Ivy League) dianggap layak sebagai sumber untuk mengemukakan teori baru penghancuran WTC yang berlawanan dengan hasil investigasi resmi pemerintah Amerika melalui badan NIST (National Institute of Standards and Technology) ? Sekali lagi tergantung di sisi mana anda berdiri.

Film NWO sendiri hanya mempunyai satu sisi pandang yaitu anti kemapanan informasi. Sisi keyakinan bahwa kontrol dan penguasaan atas sumber informasi, media dan pengetahuan merupakan elemen kekuasaan pemerintah Amerika yang sangat berpengaruh hingga pendemo harus menyuarakan ”End The Media Black Out!”. Recheck pada sisi yang sama seperti contoh kasus The Bilderberg Group pada sang penulis buku Daniel Estulin akhirnya menjadi sebuah pilihan wajar bagi film ini.

Bulan Oktober ini hadiah nobel Fisika salah satunya jatuh ke tangan Charles Kuen Kao yang dianggap berjasa meletakkan teori bagaimana melewatkan cahaya ke jarak jauh melalui kabel serat optik. Sebuah teori yang tidak hanya membuat video film NWO dapat ditransfer ke seluruh penjuru dunia melalui media Youtube dalam hitungan detik tetapi juga membuat segala informasi atau kabar berita bisa melaju dengan cepat melalui internet. Sebuah kondisi yang saat ini memunculkan medan pertempuran baru yaitu information warfare dalam bentuk battle for mind. Pada akhirnya kita akan kembali mendengar.... “when a single story has a thousand sides”.

No comments: